Kebakaran terjadi di Kampung Tala-tala, Kelurahan Bonto Rita, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng pasca lebaran. Dimana berselang sehari sebelumnya berlangsung pelaksanaan Shalat Ied. Kebakaran diperkirakan terjadi sekitar pukul 14:00 Wita (18/07). Dari kejadian tersebut, sebuah rumah milik Ny. Inda Sari habis dilalap si jago merah.
Beruntung, laporan yang masuk di Markas Brigade Siaga Bencana (BSB) Bantaeng segera direspon menuju TKP. Satgas Damkar bersama Tim Medis segera menuju TKP. Alhasil telah dipadamkan apinya oleh Satgas Pemadam Kebakaran Bantaeng sekitar 30 menit kemudian. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Pemilik rumah yang biasa disapa Dg. Inda' (70) merupakan Pensiunan Dinas PU Kabupaten Bulukumba. Saat itu, dirinya tidak berada di TKP. Sehingga saat kebakaran berlangsung tidak mengetahui kejadian dimaksud hingga api dipadamkan.
Oleh tetangganya diperkirakan masih berada di Kabupaten Bulukumba dalam rangkaian Silaturahmi Idul Fitri 1436 H. Pihak keluarga yang ditinggal berusaha menghubungi. Demikian halnya para tetangganya mencoba dengan segala cara, namun tidak berhasil.
Dalam hal ini, nomor handphone pemilik maupun keluarga yang dikunjungi tidak diketahui, mengingat seluruh properti dan barang di dalam rumah habis dilalap si jago merah.
Keluarga pemilik yang ditinggal dan sedang berada di dalam rumah saat kejadian bernama Dani. Dari hasil wawancara crew AMBAE, dirinya mengaku baru saja LULUS SMP dan akan melanjutkan ke SMA Neg. 1 Bissappu, Kabupaten Bantaeng. "Saya baru mengikuti Ujian Masuk SMA dan sudah dinyatakan LULUS. Tahun ini akan melanjutkan ke SMA Negeri 1 Bissappu." tutur Dani.
Di rumah tersebut dirinya tinggal bersama neneknya yang berusia 70 tahun (Dg. Inda'), kedua tantenya (Anti, 29 dan Agustina, 45), paman (Rusli, 39) serta sepupu 2 kalinya masing-masing berusia 3 tahun dan 5 tahun. Sementara ibunya (Rosmawati) tinggal di Bulukumba dan Ayahnya (Ambo Marding) sedang mengadu nasib di Kota Jambi, Sumatera. Dari pengakuannya, Dani begitu sedih karena ayahnya telah pergi meninggalkan dirinya sejak masih dalam kandungan.
Menyikapi hal tersebut, pengguna Radio Amatir di daerah ini berusaha untuk meneruskan informasi dimaksud melalui radio 2 meter band. Termasuk para crew Pemadam Kebakaran yang menjadi bagian dari Organisasi Radio Amatir (ORARI) Lokal Bantaeng. Dengan harapan dapat segera diketahui oleh yang bersangkutan.
Sementara itu, 2 rumah lainnya ikut terbakar dengan kondisi 10% - 20% kerusakan. Sesuai data yang dikumpulkan crew AMBAE, Dg. Buki (60, buruh bangunan) bersama isterinya (Dg. Tini) juga ikut terbakar rumahnya dan tidak sedang berada di lokasi saat kejadian. Sedangkan Dg. Ruma' yang ikut menyaksikan kebakaran harus pasrah melihat sebagian rumahnya terbakar. Isteri Dg. Ruma' (Dg. Satu') yang tiba 2 jam kemudian sentak histeris dan tidak mampu menahan kesedihan di hari kemenangan ini.
Menurut Dani, saat kejadian dirinya sedang tidur bersama temannya (Askar) yang kini duduk di Kelas 2 SMA. Api pertama kali terlihat di kamar tidur. Dimana dalam kamar tersebut terdapat colokan listrik, televisi dan bantal yang saling berdekatan. Hingga berita ini diturunkan, pihak berwajib masih meneliti penyebab pasti kebakaran yang menimpa 3 rumah di siang hari yang cerah itu.
Pihak keluarga dan tetangga korban memohon kepada pihak yang berwenang agar dapat mengulurkan bantuannya. "Untuk sementara Dani dan keluarganya akan ditampung di rumah keluarga Askar. Kami juga harap mudah-mudahan Pemerintah bisa membantu mereka yang menjadi korban pak." harap para tetangganya.
Sebagai peringatan penting kepada semua masyarakat, termasuk pemudik dan calon pemudik untuk berhati-hati menjaga keamanan properti sebelum meninggalkannya. Berbagai bahaya mengancam seperti kebakaran, pencurian, pengrusakan dan sebagainya. Jika telah dilakukan langkah antisipasi, lalu kemudian tetap terjadi maka selayaknya berserah diri kepada Yang Maha Kuasa.
Beruntung, laporan yang masuk di Markas Brigade Siaga Bencana (BSB) Bantaeng segera direspon menuju TKP. Satgas Damkar bersama Tim Medis segera menuju TKP. Alhasil telah dipadamkan apinya oleh Satgas Pemadam Kebakaran Bantaeng sekitar 30 menit kemudian. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Pemilik rumah yang biasa disapa Dg. Inda' (70) merupakan Pensiunan Dinas PU Kabupaten Bulukumba. Saat itu, dirinya tidak berada di TKP. Sehingga saat kebakaran berlangsung tidak mengetahui kejadian dimaksud hingga api dipadamkan.
Oleh tetangganya diperkirakan masih berada di Kabupaten Bulukumba dalam rangkaian Silaturahmi Idul Fitri 1436 H. Pihak keluarga yang ditinggal berusaha menghubungi. Demikian halnya para tetangganya mencoba dengan segala cara, namun tidak berhasil.
Dalam hal ini, nomor handphone pemilik maupun keluarga yang dikunjungi tidak diketahui, mengingat seluruh properti dan barang di dalam rumah habis dilalap si jago merah.
Keluarga pemilik yang ditinggal dan sedang berada di dalam rumah saat kejadian bernama Dani. Dari hasil wawancara crew AMBAE, dirinya mengaku baru saja LULUS SMP dan akan melanjutkan ke SMA Neg. 1 Bissappu, Kabupaten Bantaeng. "Saya baru mengikuti Ujian Masuk SMA dan sudah dinyatakan LULUS. Tahun ini akan melanjutkan ke SMA Negeri 1 Bissappu." tutur Dani.
Di rumah tersebut dirinya tinggal bersama neneknya yang berusia 70 tahun (Dg. Inda'), kedua tantenya (Anti, 29 dan Agustina, 45), paman (Rusli, 39) serta sepupu 2 kalinya masing-masing berusia 3 tahun dan 5 tahun. Sementara ibunya (Rosmawati) tinggal di Bulukumba dan Ayahnya (Ambo Marding) sedang mengadu nasib di Kota Jambi, Sumatera. Dari pengakuannya, Dani begitu sedih karena ayahnya telah pergi meninggalkan dirinya sejak masih dalam kandungan.
Menyikapi hal tersebut, pengguna Radio Amatir di daerah ini berusaha untuk meneruskan informasi dimaksud melalui radio 2 meter band. Termasuk para crew Pemadam Kebakaran yang menjadi bagian dari Organisasi Radio Amatir (ORARI) Lokal Bantaeng. Dengan harapan dapat segera diketahui oleh yang bersangkutan.
Sementara itu, 2 rumah lainnya ikut terbakar dengan kondisi 10% - 20% kerusakan. Sesuai data yang dikumpulkan crew AMBAE, Dg. Buki (60, buruh bangunan) bersama isterinya (Dg. Tini) juga ikut terbakar rumahnya dan tidak sedang berada di lokasi saat kejadian. Sedangkan Dg. Ruma' yang ikut menyaksikan kebakaran harus pasrah melihat sebagian rumahnya terbakar. Isteri Dg. Ruma' (Dg. Satu') yang tiba 2 jam kemudian sentak histeris dan tidak mampu menahan kesedihan di hari kemenangan ini.
Menurut Dani, saat kejadian dirinya sedang tidur bersama temannya (Askar) yang kini duduk di Kelas 2 SMA. Api pertama kali terlihat di kamar tidur. Dimana dalam kamar tersebut terdapat colokan listrik, televisi dan bantal yang saling berdekatan. Hingga berita ini diturunkan, pihak berwajib masih meneliti penyebab pasti kebakaran yang menimpa 3 rumah di siang hari yang cerah itu.
Pihak keluarga dan tetangga korban memohon kepada pihak yang berwenang agar dapat mengulurkan bantuannya. "Untuk sementara Dani dan keluarganya akan ditampung di rumah keluarga Askar. Kami juga harap mudah-mudahan Pemerintah bisa membantu mereka yang menjadi korban pak." harap para tetangganya.
Sebagai peringatan penting kepada semua masyarakat, termasuk pemudik dan calon pemudik untuk berhati-hati menjaga keamanan properti sebelum meninggalkannya. Berbagai bahaya mengancam seperti kebakaran, pencurian, pengrusakan dan sebagainya. Jika telah dilakukan langkah antisipasi, lalu kemudian tetap terjadi maka selayaknya berserah diri kepada Yang Maha Kuasa.
Labels:
113,
Api,
Bantaeng,
Bencana,
Brigade Siaga Bencana,
BSB,
Bulukumba,
Damkar,
Lebaran,
ORARI,
Pemadam Kebakaran,
Regional,
Si Jago Merah,
Tim Medis
Thanks for reading Silaturahmi dan Keamanan Properti yang Ditinggalkan. Please share...!
0 Comment for "Silaturahmi dan Keamanan Properti yang Ditinggalkan"