Shalat Idul Fitri serentak dilaksanakan oleh seluruh masyarakat di Kabupaten Bantaeng. Dipusatkan di Alun-alun Pantai Seruni, turut hadir Bupati Bantaeng (H. M. Nurdin Abdullah), Wakil Bupati Bantaeng (H. Muhammad Yasin), Sekretaris Daerah Kabupaten Bantaeng (H. Abdul Gani) Ketua TP. PKK Kabupaten Bantaeng (Hj. Liestiaty F. Nurdin), Ketua GOW Kabupaten Bantaeng (Hj. Aisyah Yasin), Ketua DWP Kabupaten Bantaeng (Hj. Nuraeni Gani) dan unsur Muspida Kabupaten Bantaeng serta beberapa Kepala SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Bantaeng.
Jama'ah yang melaksanakan Shalat Ied di tempat ini diperkirakan mencapai puluhan ribu orang. Angka ini tentunya nampak dengan jelas, mengingat kapasitas alun-alun yang mampu menampung puluhan ribu orang. Ditambah lagi fasilitas di sekitarnya seperti Tribun, Anjungan, Trotoar dan Jalan Seruni serta Jalan Akses Masuk dan Keluar dari dan menuju kawasan yang direklamasi sejak beberapa tahun lalu.
Pemandangan yang indah terlihat dari gedung RSUD Prof. H. M. Anwar Makkatutu Bantaeng. Dari lantai 9 yang berada di puncak gedung tersebut disaksikan para jama'ah memadati lokasi Shalat Ied.
Hal ini terjadi mengingat tahun ini pelaksanaan Shalat Ied ditetapkan serentak oleh Kementerian Agama Republik Indonesia melalui hasil sidang isbat sehari sebelumnya (16/07). Praktis umat muslim di seluruh Indonesia pada umumnya mengikuti ketetapan tersebut. Dengan begitu, di Kabupaten Bantaeng dipilihlah Alun-alun Pantai Seruni sebagai tempat terluas untuk bisa memenuhi membludaknya jama'ah Shalat Ied itu sendiri.
Namun demikian, di beberapa tempat baik dalam wilayah perkotaan maupun wilayah pedesaan hingga pelosok Kabupaten Bantaeng tetap disiapkan Masjid untuk pelaksanaan Shalat Ied. Khususnya Masjid yang selama ini kerap digunakan untuk menunaikan Shalat Jum'at.
Seperti halnya Masjid Jami' Muhajirin yang berada di Kampung Be'lang, Kelurahan Bonto Atu, Kecamatan Bissappu. Meski sebagian besar memilih Shalat Ied di Alun-alun Pantai Seruni, Masjid ini tetap penuh. Bahkan sebagian diantaranya harus melaksanakan Shalat Ied di luar gedung Masjid.
Dari hasil pemantauan crew AMBAE, masyarakat memilih Masjid Jami' Muhajirin mengingat jaraknya yang terbilang dekat dengan rumah tempat tinggalnya. "Kami Shalat di Masjid dekat rumah untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya bahaya kebakaran dan sebagainya." tutur Andre.
Sementara Joko (Anggota Satgas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bantaeng) mengungkapkan bahwa dirinya memang tidak ditugaskan di Pantai Seruni. "Kami telah dibagi tugas untuk memback-up bahaya kebakaran. Mengingat kejadian tahun sebelumnya dimana sebagian masyarakat kerap kali lalai. Akibatnya di salah satu desa di Kecamatan Ulu Ere terdapat rumah yang habis dilalap api. Sedangkan pemiliknya masih melaksanakan Shalat. Bersyukur, laporan yang masuk di Markas Damkar segera bisa kami tangani dan api pun kami padamkan beberapa menit kemudian."
Jama'ah yang melaksanakan Shalat Ied di tempat ini diperkirakan mencapai puluhan ribu orang. Angka ini tentunya nampak dengan jelas, mengingat kapasitas alun-alun yang mampu menampung puluhan ribu orang. Ditambah lagi fasilitas di sekitarnya seperti Tribun, Anjungan, Trotoar dan Jalan Seruni serta Jalan Akses Masuk dan Keluar dari dan menuju kawasan yang direklamasi sejak beberapa tahun lalu.
Pemandangan yang indah terlihat dari gedung RSUD Prof. H. M. Anwar Makkatutu Bantaeng. Dari lantai 9 yang berada di puncak gedung tersebut disaksikan para jama'ah memadati lokasi Shalat Ied.
Hal ini terjadi mengingat tahun ini pelaksanaan Shalat Ied ditetapkan serentak oleh Kementerian Agama Republik Indonesia melalui hasil sidang isbat sehari sebelumnya (16/07). Praktis umat muslim di seluruh Indonesia pada umumnya mengikuti ketetapan tersebut. Dengan begitu, di Kabupaten Bantaeng dipilihlah Alun-alun Pantai Seruni sebagai tempat terluas untuk bisa memenuhi membludaknya jama'ah Shalat Ied itu sendiri.
Namun demikian, di beberapa tempat baik dalam wilayah perkotaan maupun wilayah pedesaan hingga pelosok Kabupaten Bantaeng tetap disiapkan Masjid untuk pelaksanaan Shalat Ied. Khususnya Masjid yang selama ini kerap digunakan untuk menunaikan Shalat Jum'at.
Seperti halnya Masjid Jami' Muhajirin yang berada di Kampung Be'lang, Kelurahan Bonto Atu, Kecamatan Bissappu. Meski sebagian besar memilih Shalat Ied di Alun-alun Pantai Seruni, Masjid ini tetap penuh. Bahkan sebagian diantaranya harus melaksanakan Shalat Ied di luar gedung Masjid.
Dari hasil pemantauan crew AMBAE, masyarakat memilih Masjid Jami' Muhajirin mengingat jaraknya yang terbilang dekat dengan rumah tempat tinggalnya. "Kami Shalat di Masjid dekat rumah untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya bahaya kebakaran dan sebagainya." tutur Andre.
Sementara Joko (Anggota Satgas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bantaeng) mengungkapkan bahwa dirinya memang tidak ditugaskan di Pantai Seruni. "Kami telah dibagi tugas untuk memback-up bahaya kebakaran. Mengingat kejadian tahun sebelumnya dimana sebagian masyarakat kerap kali lalai. Akibatnya di salah satu desa di Kecamatan Ulu Ere terdapat rumah yang habis dilalap api. Sedangkan pemiliknya masih melaksanakan Shalat. Bersyukur, laporan yang masuk di Markas Damkar segera bisa kami tangani dan api pun kami padamkan beberapa menit kemudian."
0 Comment for "Jama'ah Ied Padati Pantai Seruni Bantaeng"